Rabu, 03 Mei 2017

MENCARI FATWA DARI HATI

Apakah aku harus menikah?
Apakah menikah itu suatu kebutuhan?
Jika seorang perempuan ditanyakan padanya tentang apa artinya menikah? Ijinkan aku menjawabnya, bahwa menikah adalah sebuah hijrah yang tidak mudah, sebagian besarnya uji nyali, dan kepasrahan total pada Allah.
Ujian hari ini yang datang pada seorang perempuan tentang lawan jenis dan berbagai macamnya, membuat banyak wanita tidak mampu lagi membedakan antara boleh dan tidak boleh. Berbaur laki-laki dan perempuan dipandang sebagai sebuah keluwesan, bercakap bersama sebagai bagian dari pergaulan yang biasa. Dan sebagai salah seorang wanita, saya berada ditengah-tengah derasnya pergaulan seperti itu. Menjadi salah satunya, terseok tersesat jauh tersesat…
Puasa tak lagi mampu membentengi kami para perempuan untuk tetap di rumah dan menjaga diri, mungkin sebagian besarnya karena puasa kami hanya puasa menahan haus dan lapar saja. Bacaan Quran pun sebatas ditenggorokan, tiada lagi menjadi obat. Rupanya karena bacaan kami yang kosong tanpa makna, dan tiada tadabbur. Sebab itu, tiada jalan lain bagi kami selain mengambil sikap dari dua pilihan 1) tetap pada huru-hara dan keguncangannya atau 2) menyelamatkan iman dengan menjalankan sunnahnya: menikah.
Dari Abu Hurairah Ra, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda, “Tiga orang yang pasti Allah akan menolong mereka: orang yang berjihad di jalan Allah, mukatab (hamba sahaya) yang ingin menebus dirinya dan orang yang menikah dengan tujuan menjaga dirinya (dari yang haram).” (HR. Tirmidzi).
‘Audzubillahiminissyaithonirrajim… Ya Rabb semoga tulisan ini terlindungi dari bisikan syaitan yang terlaknat. Semoga kami dimampukan untuk menulis dan membaca dengan hati yang sejernih-jernihnya. Bismillahirrahmanirrahim…. semoga tulisan ini mampu jernihkan tujuan pernikahan, bahwa menikah bukan sekedar menuntaskan tugas perkembangan karena usia yang terus bertambah, atau karena sesuatu lain, melainkan mencari keridhoan Mu semata.

Ada kamu yang masih ingat tulisanku yang itu?
Ya...
Di sini ada aku yang senantiasa menjaga idealisme rumah tangga jika kamu melupa, jadi jangan khawatir, karena insya Allah langkah ini sudah sesuai dengan tuntunanNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar