Selasa, 19 November 2019

22 Hari Menjadi Ibu


#LatePost
#Leles kidul, 18 Juni 2018

Hai,, aku maasih eli kan?
Orang yang penuh optimis untuk kuliah mendapat nilai terbaik, orng yang paling lantang menyuarakan idealism?
Kini aku mengerti mengapa banyak orang yang tak tenang hidupnya, karena kurang sabar menjalani apa yang tak sesuai dengan harapan/ekspektasinya.
Aku kini telah menjadi ibu dari seorang bayi mungil bernama Musa. Musa ALfaruq Nuruzzaman.
Setiap hari kulewati dengan penuh kejutan, Allahu Akbar, hampir-hampir aku tak mampu membedakan mana aku yang dulu dan yang kini, aku begitu rapuh dan mudah sakit…
Aku berjalan terseok, aku tak boleh menyesali keputusanku untuk segera menikah, untuk segera memiliki Musa, ini adalah konsekuensi dari segala keputusanku…
Jika kadang timbul penyesalan dalam hatiku, meyesal mengapa tak kuselesaikan saja satu-satu… tapi penyesalan itu datangnya dari syaitan, aku menjadi tak bersyukur dengan hadirnya Musa.
Musa…. Anakku sayang, buah hati umma dan aba..
Maafkan umma yang masih belajar, menggenapkan kasih sayang, menggenapkan kesabaran, menyusuri keluasan dan kelapangan hati, umma bahagia dengan hadir kaka, tidak ada yang bisa mencuri kebahagiaan umma atas hadirmu solehku… maafkan umma belum bisa menjadi umma terbaik.

Umma akan terus belajar, umma coba akan lakukan yang terbaik untukmu solehku…
Tesis uma… dan engkau solehku…
Umma akan terus coba perbaiki hubungan umma dengan Allah… ibaadah yaumi uma.
Umma akan coba terus perbaiki akhlaq umma pada suami, orang tua, saudara, dan orang lain umumnya…
Umma akan terus belajar mencari hikmah dari semua yang umma jalani, soleh…
Bismillah, maafkan umma yang masih belajar ikhlas menjalani peran baru umma sebagai ibu.
Solehku, Musa sayang, terus sehat ya, umma sayag Musa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar