Minggu, 20 Maret 2016

ya sampai saat itu tiba

Percayalah ini yang terbaik,
jangan ada benci apalagi caci,
kita telah dewasa bukan?
bukankah dewasa selalu siap menghadapi kenyataan... melepaskan dan merelakan
kita masih bisa bertemu... dalam nyata atau dalam doa, .
kita masih bisa saling mendoakan...
kita masih bisa saling membahagiakan, dalam peluk dalam tawa, atau rindu

ini bukan kepergian...
kita hanya sama-sama ingin meraih tujuan
tolong jangan anggap ini perpisahan
hanya raga saja yang terpisah...
tapi hati kita saling bertautan...

----------------------------
Semua akan kembali baik-baik saja...
----------------------------

Tepat dua minggu lagi, bunda memutuskan untuk kembali berjalan, Nak.
Dengan segala resiko yang akan Bunda terima. Bunda akan menjadi seorang penganggur lagi yang patah hati, yang tak tentu arah lagi, yang mengisi hari dengan serabutan sekedar membunuh waktu...

Ini bukan hanya tentang waktu yang harus terisi, ini pun tentang keselamatanmu Nak.
Bunda harus menjauh dari hal yang membuat Bunda lupa diri, suatu hari Bunda akan bercerita: masalah apa yang menimpa bunda.

Masalah yang hanya di hati Bunda, masalah yang sangat menyalahi pemahaman Bunda, masalah yang terlalu dibesarkan oleh perasaan sendiri.

--------------------------

Pelariannya adalah berpisah
Karena tidak ada solusi lain selain men-sterilkan diri, dan kembali pada syariatnya.
Memaafkan, menyayangi, dan kembali.

ya, sampai saat itu tiba, Bunda harus bisa tegas dan kuat.
ya, sampai saat itu tiba, harus konsisten dengan keyakinan bunda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar