Senin, 30 Januari 2017

TERIMAKASIH

Untukmu yang sedang di belahan bumi manapun..

Dear calon suamiku, yang sudah sabar menunggu
diriku yang lambat, yang berjalan terpincang
yang langkah kakinya terseok-seok
Bahkan sempat sesat dan salah arah..
.. hari ini aku ucapkan terimakasih...

Terimakasih untuk penantian yang tak terhitung
Untuk kesabaran yang banyak
Untuk pemakluman yang terus menerus
Hari ini kurasakan cintamu nyata bertubi, jatuh seperti hujan, deras

Kau tahu, sayang
Keadaanku seperti kucing yang malang
Yang pada suatu malam, aku tak tahu harus pulang kemana, tanpa arah tanpa rimba, lalu turunlah hujan deras disertai kilat dan halilintar, aku hanya bisa sembunyi diantara deretan pohon yang besar di pinggir jalan... sedang saat itu pula perutku lapar tiada terkira, lalu aku rasakah kakiku lemah, dan sebuah sepeda motor menyerempetku, pengendaranya sempat memakiku "kucing sakit"..
Putus asa menyapaku, menertawakanku.. karena itu aku memutuskan menggigit rumput satu-satu, kakiku perih, darah mengucur menetes, dan lihatlah air melarutkan dan membersihkan badanku, dingin, dingin sekali....

Lalu di pagi harinya, saat aku tersadar, kamu bahagia melihatku membuka mata, membuka bibir yang terkatup, "meow"...
Lihat, kamu balut semua rasa sakit yang aku rasakan, kamu beri aku kekuatan yang besar tentang segala impianku akan kehidupan masa depan yang lebih baik, kamu beli semua duka yang aku rasakan dengan kebaikan. Apakah ini sebuah kenyataan?

Aku hanyalah seekor anak kucing, bahkan tanpa tahu siapa ayah dan ibuku.
Aku hanyalah kucing jalanan, yang bermimpi tinggal di rumah hunian...
Dan entah bagaimana kau menemukanku, dalam keadaanku yang sangat putus asa...

Terimakasih, sayang..
Karena aku ingin menutup mata dan telinga dari segala hal
Dan aku sudah memutuskan untuk di sini
Menyukaimu dengan segala yang kau miliki, kurang lebih
Dan lihatlah, aku bahkan sudah bisa melupakan segala hal:
yang mulanya aku merasa akan sulit melakukannya

"Menjagamu dalam doa adalah kewajibanku, memastikan proses yang kita lalui benar dan berkah adalah misiku."

"Karena aku tahu, memulai semua ini harus dengan hati yang bersih, dengan jalan yang baik, dengan taubat yang tiada henti."

Kau tahu, di Gunung saat kemarin itu, ada ilmu baru yang sebenarnya bukan ilmu yang sulit untuk kita lakukan secara istiqomah. cara membersihkan hati kita... semoga kamu di sana pun sudah istiqomah melakukan ini, untuk kebaikan kita:
1. Membaca AlQuran setiap hari (Aku tahu targetmu 2 juz kan?) Maafkan karena aku masih ketinggalan.
2. Qiyamul Lail setiap pekan, bukankah itu misi kita juga untuk menghidupkan dini hari dengan kebaikan? (Ayo dalam seminggu bangun berapa kali?)
3. Saum sunnah, setiap bulan (minimal 3 hari, ayamul bidh). Ini juga target kita kan, supaya tubuh kita sehat, dan yang jelas agar tidak kelebihan berat badan.... Bisa?
4. Berdzikir (ingat Allah) setiap saat. Nah yang ini, bagaimana? Banyak dzikir andalan, ingat apa-apa, ingat Allah, lihat sesuatu inget Allah, terpikirkan sesuatu (baik-buruk) inget Allah... jika bisa diusahakan sambil nulis ini juga, sambil baca ini pula, inget Allah.
5. Kajian, majelis ilmu, liqo, halaqoh, diskusi atau berkumpul dengan orang soleh se-sering mungkin. Jika yang ini, tentu kamu bisa, karena aku yakin Allah menuntun kita pada orang yang baik, hanya aku yang kadang masih senang urakan kumpul dengan yang kadang lalai.. dan aku pun ikut terbawa..

Mari baca ulang, bukankah itu saripati dari lagu ya?
Obat hati nya Opik?
Yes, bener.

Apapun, yang sudah kau lakukan... terimakasih.
Semoga tidak ada yang membaca tulisan ini, sampai nanti aku yang membacakannya untukmu.

Happy Tuesday.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar